Kirkham Priory: Jejak Keheningan Abadi di Lembah Derwent
Koran Sukabumi- Inilah Kirkham Priory, sebuah biara tua yang kini menjadi salah satu situs warisan sejarah paling menarik di kawasan North Yorkshire. Meskipun hanya tersisa dinding dan lengkungan batu yang terbuka terhadap langit, Kirkham Priory masih mampu menghipnotis siapa pun yang datang. Suasana damai yang menyelimuti area ini membuat pengunjung seolah melangkah mundur ke masa abad pertengahan—saat biarawan Augustinian hidup, berdoa, dan bekerja di tengah alam yang murni.
Baca Juga : Patung Penyu Viral Kembali Tampil Gagah di Palabuhanratu, Kini Lebih Kuat dan Estetik!
Awal Mula: Didirikan Sebagai Tempat Pengabdian dan Pembelajaran
Kirkham Priory didirikan sekitar tahun 1120 oleh Walter l’Espec, seorang bangsawan Norman yang juga dikenal mendirikan Rievaulx Abbey. Ia memilih lembah Derwent karena ketenangannya, dan menjadikannya tempat pengabdian bagi ordo Augustinian—sebuah komunitas biarawan yang menggabungkan kehidupan religius dengan pelayanan pastoral dan pendidikan.
Sejak awal, Kirkham Priory bukan hanya pusat doa, tapi juga pusat belajar, menulis, dan membantu masyarakat sekitar. Biara ini memegang peranan penting dalam menyebarkan ajaran Kristen dan turut mengembangkan pertanian serta perdagangan lokal.
Keindahan Arsitektur dan Tata Letak
Reruntuhan Kirkham Priory hari ini masih menunjukkan kemegahan struktur aslinya. Beberapa bagian yang masih bisa dilihat antara lain:
-
Gerbang Utama (Gatehouse)
Bangunan megah dengan ukiran batu bergaya Gotik ini adalah salah satu bagian yang paling ikonik dari Kirkham. Gerbang tersebut menampilkan lambang kerajaan dan ordo biara yang menambah nilai artistik dan sejarahnya. -
Sisa Gereja dan Ruang Ibadah
Lengkungan tinggi, jendela besar yang kini terbuka ke langit, dan denah altar masih tampak jelas, membangkitkan imajinasi akan kehidupan spiritual masa lalu. -
Area Pemukiman Biara
Termasuk ruang makan, dapur, perpustakaan, dan tempat tidur para biarawan, yang kini berupa pondasi dan dinding rendah, namun cukup untuk menunjukkan tata ruang khas biara abad pertengahan.
Peran dalam Sejarah Inggris: Dari Abad Pertengahan ke Perang Dunia II
Seperti banyak biara di Inggris, Kirkham mengalami kehancuran saat Dissolution of the Monasteries oleh Raja Henry VIII pada abad ke-16. Tahun 1539, biara ini resmi ditutup dan ditinggalkan, menyusul kebijakan penghancuran biara Katolik di seluruh negeri.
Namun yang tak banyak orang tahu, Kirkham Priory juga memainkan peran militer penting di abad ke-20. Pada masa Perang Dunia II, situs ini digunakan oleh Pasukan Sekutu sebagai tempat pengujian rahasia untuk kendaraan militer amfibi yang akan digunakan dalam D-Day Normandy Landings. Hal ini menjadikan Kirkham unik—sebuah biara religius yang juga punya jejak di sejarah militer modern.
Hari Ini: Situs Wisata Sejarah dan Refleksi Diri
Kini, English Heritage mengelola Kirkham Priory sebagai situs bersejarah terbuka untuk umum. Dengan tiket yang terjangkau dan fasilitas wisata yang baik, Kirkham menjadi pilihan populer bagi:
-
Wisatawan sejarah dan arsitektur
-
Pencinta fotografi lanskap dan bangunan kuno
-
Pengunjung yang mencari ketenangan dan refleksi spiritual
-
Keluarga yang ingin menikmati piknik di alam terbuka
Banyak pengunjung memilih berjalan kaki atau bersepeda ke Kirkham, karena lokasinya yang strategis dekat dengan jalur Ebor Way dan Yorkshire Wolds Way, serta dekat dengan kota Malton dan kastil Howard.
Kirkham dan Masa Depan Pelestarian Warisan
Sebagai bagian dari upaya pelestarian, English Heritage bersama komunitas lokal terus menjaga keaslian struktur dan lingkungan di sekitar Kirkham Priory. Penelitian arkeologi juga dilakukan secara berkala, untuk menggali lebih banyak cerita tersembunyi dari situs ini.
Program edukasi juga aktif dijalankan, termasuk kegiatan sekolah, workshop sejarah, serta penyuluhan tentang peran biara dalam kehidupan masyarakat zaman dahulu.
Kesimpulan: Dari Keheningan Masa Lalu, Muncul Warisan Tak Tergantikan
Kirkham Priory bukan hanya sekadar reruntuhan. Ia adalah pintu masuk menuju kisah spiritualitas, seni, kekuasaan, dan ketahanan yang telah berlangsung lebih dari 900 tahun. Baik sebagai tempat doa, pusat belajar, markas militer rahasia, hingga destinasi wisata, Kirkham menyimpan warisan kaya yang tetap hidup di tengah keheningannya.
Di sinilah kita diingatkan bahwa sejarah bukan hanya tentang kejayaan atau kekuasaan—tapi juga tentang kesunyian, ketekunan, dan jejak kemanusiaan yang terus berbicara lewat batu, tanah, dan langit.
