Semester Awal 2025, Bencana di Sukabumi Telan Kerugian Fantastis: Tembus Rp1,3 Miliar!
Koran Sukabumi- Sepanjang Januari hingga awal Juni 2025, Kota Sukabumi didera serangkaian bencana alam yang menyebabkan kerugian materil cukup besar. Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, total kerugian yang tercatat selama periode ini mencapai Rp1.370.650.000 atau setara dengan Rp1,3 miliar. Mayoritas kerusakan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem, yang melanda hampir seluruh kecamatan di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, mengungkapkan bahwa bencana yang paling mendominasi adalah angin kencang dan hujan deras. “Cuaca ekstrem ini menyebabkan banyak rumah warga rusak, pohon tumbang, serta kerusakan pada infrastruktur ringan seperti atap, pagar, dan jaringan listrik,” ujar Novian, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga : Proyek Gedung Perkantoran Pemkab Sukabumi Bakal Dilanjutkan, Tapi Kapan?
Cuaca Ekstrem Jadi Biang Kerok Kerugian Terbesar
Dari delapan jenis bencana yang dicatat oleh BPBD, cuaca ekstrem menyumbang kerugian tertinggi dengan nilai mencapai Rp1.009.750.000. Kecamatan Baros menempati posisi teratas sebagai wilayah paling terdampak, dengan total kerugian sebesar Rp312,5 juta, disusul Citamiang sebesar Rp220 juta, dan Warudoyong dengan kerugian Rp138,8 juta.
Cuaca ekstrem yang dimaksud mencakup hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara tiba-tiba dan angin kencang yang merobohkan pepohonan hingga merusak rumah-rumah warga. Kejadian ini tak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tapi juga menimbulkan keresahan warga, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Tanah Longsor dan Banjir Ikut Menambah Derita
Selain cuaca ekstrem, tanah longsor juga tercatat sebagai bencana dengan dampak signifikan. Total kerugian dari longsor di berbagai wilayah Kota Sukabumi mencapai Rp202 juta. Longsor paling parah terjadi di Citamiang dengan kerugian sekitar Rp100 juta, dan diikuti Gunung Puyuh dengan Rp62 juta.
Sementara itu, banjir memberikan kontribusi kerugian senilai Rp77,8 juta. Kecamatan Baros kembali menjadi wilayah paling terdampak, dengan kerugian akibat banjir mencapai Rp31,3 juta. Beberapa rumah tergenang air dan akses jalan sempat terganggu akibat limpasan air yang tak tertampung drainase.
Kebakaran Permukiman hingga Angin Topan: Bencana Terus Mengintai
Tak hanya itu, kebakaran permukiman pun turut mewarnai daftar bencana yang terjadi di semester pertama tahun ini. Wilayah Lembursitu, Warudoyong, dan Cikole mengalami insiden kebakaran dengan total kerugian mencapai Rp58 juta. Dalam beberapa kasus, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun indikasi awal menunjukkan kelalaian manusia sebagai faktor utama.
Sedangkan angin topan, meski tidak terjadi secara meluas, tetap meninggalkan jejak kerusakan. Dua kecamatan, yakni Lembursitu dan Gunung Puyuh, terdampak fenomena ini, dengan nilai kerugian mencapai Rp23,1 juta.
Sukabumi Waspada! BPBD Imbau Kesiapsiagaan Warga
Yang cukup melegakan, selama periode ini tidak ditemukan laporan mengenai gempa bumi, kebakaran lahan, insiden transportasi, maupun bencana non-alam seperti wabah penyakit yang menyebabkan kerugian materi. Namun, kondisi cuaca yang semakin sulit diprediksi mendorong BPBD untuk terus mengingatkan warga agar tetap siaga.
“Kami sudah menginstruksikan kelurahan untuk proaktif membersihkan saluran air, memperbaiki fasilitas umum yang rusak, serta memberikan edukasi kepada warga terkait cara menghadapi bencana,” kata Novian.
Ia juga menambahkan bahwa musim kemarau basah yang kini berlangsung bukan berarti bebas risiko. “Curah hujan tetap tinggi di beberapa titik, sehingga masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor.”
Dengan total kerugian yang telah melampaui Rp1,3 miliar hanya dalam waktu enam bulan, pemerintah daerah berharap peran aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana dapat lebih ditingkatkan.
“Kesiapsiagaan adalah kunci. Kita tidak bisa memprediksi bencana secara pasti, tapi kita bisa mengurangi dampaknya melalui tindakan pencegahan yang konsisten,”